Rumbia, Kominfo
DPPKB - Pasca rakerda yang diselenggarakan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) Baru Kabupaten Bombana menunjukkan angka yang sangat menggembirakan. Pasalnya, berdasarkan data Presentasi Capaian Peserta KB Baru Kabupaten/Kota terhadap PPM, PB pada aplikasi New Siga di Kabupaten Bombana berada di urutan teratas dari 17 Kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.
Dalam Diagram Paparan Bidang Advokasi Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara PB per Desember 2022, diketahui Bombana menjadi satu-satunya kabupaten/kota capaian peserta KB baru berada di angka 103,72%. Kemudian disusul Muna 81,15% dan Kolaka 78,50% serta Kabupaten lain di Sulawesi Tenggara.
Atas capaian ini, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bombana yang juga Ketua Perkumpulan Kepala Dinas KB Sulawesi Tenggara (Perkadis KB sultra), Drs. H. Abdul Azis, M.Si berharap, capaian ini dapat terus memotivasi para penyuluh dan kader IMP dalam melaksanakan fungsi dan perannya sebagai ujung tombak di desa/kelurahan.
"Capaian ini tentunya berkat kerja keras kita semua, dan kerjasama para penyuluh KB dan Kader IMP se-Kabupaten Bombana dalam mengenjot pelayanan KB kepada masyarakat," ucapnya, Selasa (21/02/2023).
Karena Penyuluh KB dan Kader IMP ini kata dia, yang melalukan intervensi langsung bersentuhan dengan keluarga untuk mensosialisasikan terkait dengan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Lebih lanjut dijelaskan, capaian ini turut membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. KB juga merupakan upaya untuk mencegah 2 dari 4 terlalu yaitu terlalu dekat dan terlalu banyak.
"Dengan mengatur jarak kelahiran, orang tua dapat mengoptimalkan pemenuhan nutrisi melalui ASI eksklusif serta pemanfaatan bahan pangan di sekitar rumah sebagai sumber asupan keluarga dan MPASI Berkualitas pada baduta," ucapnya.
Selain itu tambah H. Abdul Azis, optimalnya pemenuhan nutrisi melalui pengaturan jarak kelahiran dengan metode kontrasepsi, orangtua dapat fokus mengoptimalkan pengasuhan kepada anak untuk merangsang motorik kasar dan halus sehingga anak dapat bertumbuh kembang dengan baik. Dan pastinya jauh dari kategori stunting sebab nutrisi dan stimulasi yang baik dari orangtua," tutupnya.