Bombana, Jumat (29/11) - Kabupaten Bombana kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan sektor perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Pada hari ini, telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) 1 dalam rangka perumusan Rencana Aksi Daerah (RAD) Sawit Berkelanjutan Kabupaten Bombana untuk periode 2024-2029. Acara yang digelar di Kecamatan Rumbia ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha perkebunan, akademisi, serta perwakilan dari LSM yang fokus pada isu lingkungan hidup.
Rencana Aksi Daerah Sawit Berkelanjutan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa sektor kelapa sawit di Bombana dapat berkembang dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam FGD pertama ini, berbagai isu krusial dibahas, termasuk tantangan yang dihadapi oleh petani sawit kecil, upaya peningkatan produktivitas, serta perlunya peningkatan kapasitas kelembagaan dan penyuluhan terkait prinsip-prinsip kelapa sawit berkelanjutan.
Selama diskusi, para peserta FGD turut menyampaikan pendapat dan rekomendasi yang meliputi peningkatan sistem sertifikasi sawit berkelanjutan, perbaikan infrastruktur pendukung, serta pentingnya pengawasan dan penegakan hukum terkait praktek-praktek perkebunan yang tidak ramah lingkungan. Beberapa pihak juga mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan insentif bagi petani yang berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip kelapa sawit berkelanjutan.
Setelah berlangsung selama beberapa jam, diskusi ini menghasilkan beberapa poin penting yang akan menjadi bahan masukan dalam penyusunan RAD Sawit Berkelanjutan Kabupaten Bombana 2024-2029. Rencana aksi ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembangunan sektor perkebunan yang tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
FGD 1 ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan untuk menyusun RAD yang komprehensif dan terukur. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bombana berkomitmen untuk terus melibatkan semua pihak terkait dalam proses perumusan kebijakan ini, agar pada akhirnya dapat tercipta suatu model pembangunan sawit yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi daerah dan masyarakat.
(Rumbianti/Bappeda Bombana)