• img
  • img
  • img
  • img

Detail Berita

Standard Post with Image

DISTAN BOMBANA LAUNHCING SIMDA MASTER

Rumbia, Kominfo

Dinas Pertanian Kabupaten Bombana Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Simpul data dan Informasi Pertanian Terpadu yang disingkat SIMDA MASTER Berbasis Online, Kamis  (29/09/22) bertempat di Aula Tanduale Sekretariat Daerah Kab. Bombana.

Kegiatan SIMDA MASTER dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bombana Bapak Drs. Man Arfa,.M.Si dan dihadiri oleh  Camat Lantari Jaya, Camat Rarowatu Utara, Camat Rumba, Camat Poleang Utara dan Camat Poleang Timur, BPTP Prov. Sultra, BPTPH Sultra, BMKG Kendari, Bulog Kabupaten Bombana, BPS Kabupaten Bombana, Balitbangda Kabupaten Bombana, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten, Dinas Perumahan, Badan Keuangan Daerah, Bappeda Kab.Bombana, Dinas Kominfo Kabupaten Bombana,  Bank Indonesia Perwakilan Sultra, Perwakilan Kepala Desa, penyuluh pertanian dan petani serta konsultan Simda Master.

 Dalam sosialisasi tersebut pemateri Zulkifli Hedrianto Tahir, ST menjelaskan bahwa aplikasi SIMDA MASTER, adalah akronim dari Simpul Data dan Informasi Pertanian Terpadu yang menyediakan suatu layanan terpadu berbasis online kepada para stakeholders yang berkepentingan dibidang pertanian. Tujuan SIMDA MASTER, menyediakan akses data yang sangat dibutuhkan oleh penyuluh dan petani secara cepat, akurat, tepat sasaran dan lengkap untuk diterapkan dalam kegiatan usaha taninya. Sumber data dan informasi pertanian dalam SIMDA MASTER bersumber dari stakeholders Promoters yang mempunyai pengaruh besar dan kepentingan besar.

•         Berdasarkan hasil analisis Aktual Probmatik Khalayak dan Layak (APKL), Urgency Seriosesness dan Growth (USG) terhadap 5 isu yang menyebabkan terjadinya fluktuatif hasil produksi pertanian, khususnya padi sawah dan bahkan cenderung menurun, maka ditentukan isu prioritas yang akan ditetapkan adalah sebagai berikut :

•         “Tidak adanya fasilitas layanan data dan informasi pertanian terpadu yang cepat dan akurat  baik itu yang terkait dengan pra panen, panen, pasca panen,  perubahan iklim, teknologi usahatani pertanian, pencegahan dan pengendalian hama penyakit, harga, pasar, dan ketersediaan stock pangan yang dibutuhkan oleh petani”

•         Aktivitas pertanian adalah salah satu factor yang berkontribusi terhadap perubahan iklim dan sekaligus merasakan dampak dari perubahan iklim. Perubahan iklim memiliki dampak multiflier effect terhadap berbagai aktivitas usahatani dibidang pertanian seperti ;

•         terjadinya perubahan waktu tanam dan pola tanam akibat hujan yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi,

•         intensitas serangan hama dan penyakityang tinggi dan terjadi eksplosif populasi organism pengganggu tanaman (OPT),

•         munculnya strain-strain baru jenis hama penyakit, (3) bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi,

•         teknologi usahatan yang selalu dinamis akibat penyesuaian terhadap kondis perubahan iklim yang terjadi,

•         kerusakan gabah petani, dan

•         informasi harga penetapan pemerintah sehingga petani mudah dipermainkan oleh para tengkulak.

•         Berdasarkan uraian deskripsi isu tidak adanya fasilitas layanan data dan informasi pertanian terpadu yang cepat dan akurat  baik itu yang terkait dengan pra panen, panen, pasca panen,  perubahan iklim, teknologi usahatani pertanian, pencegahan dan pengendalian hama penyakit, harga, pasar, dan ketersediaan stock pangan yang dibutuhkan oleh petani, maka perlu dibuat suatu gagasan sebagai solusi untuk memecahkan isu tersebut.

•         Adapun gagasan pemecahan isu adalah membangun layanan “Simpul Data dan Informasi Pertanian Terpadu” berbasis digital yang mengintegrasikan data dan informasi stakeholders kedalam satu simpul layanan.

Proyek perubahan “SIMDA MASTER” dari Ir. Muhammad Siarah,.M.Si Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, Simda Master adalah aplikasi sebagai sumber data dan informasi yang dibutuhkan oleh petani, penyuluh dan stakeholders lainnya untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi padi sawah, membantu mencarikan solusi dalam waktu cepat, dan paling penting meminimalkan resiko kegagalan panen, informasi yang ada bersumbef dari BMKG, BPTP, BPTPH, BPS, BULOG, Dinas Pertanian, dan konsultasi Klinik Pertanian. 

(Penulis : Ade)