• img
  • img
  • img
  • img

Detail Berita

Standard Post with Image

Sesuai Permenkes No 29, Pemerintah Gelar Rapat Tentang Kasus Stunting

Kominfo, kabaena barat - Dalam rangka mengurangi kasus stunting di Kabupaten Bombana, pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas kesehatan Kab. Bombana menggelar pertemuan Konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program dan Lintas Sektor untuk Penurunan Stunting di tingkat Kecamatan di kecamatan Kabaena Barat pada hari Kamis, 02 September 2021 bertempat di Aula Puskesmas Kabaena Barat.

Kegiatan dihadiri oleh Camat Kabaena Barat, Kepala Puskesmas, Lurah Sikeli, Kepala Desa Baliara Selatan, Bhabinkamtibmas dan Ketua TP-PKK Kecamatan.

Dasar hukum Stunting ini adalah Permenkes No 29 tahun 2019 dimana masalah Stunting ini sudah menjadi PSN (Program Strategis Nasional) yang mendapat perhatian banyak pihak karena berkaitan dengan masa depan bangsa.

"Kami berharap program ini dapat kita sukseskan bersama,dan kami harap kepada Lurah Sikeli dan Kades Baliara Selatan agar mendukung kegiatan ini karena mereka merupakan desa dan Kelurahan yang menjadi sasaran lokus Stunting tahun 2022 di kec. Kabaena Barat" ucap Camat Kabaena Barat Musmuliadi SH saat membuka kegiatan.

Senada dengan ini kepala puskesmas Kabaena Barat Daeng Masiar,SKM mengatakan Stunting di Indonesia cukup besar sehingga hal ini perlu kita tangani bersama dengan melibatkan lintas program dan sektor.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kab.Bombana, di Kec.Kabaena Barat Kasus Stunting ( Balita pendek dan sangat pendek) tersebar di Kelurahan Sikeli sebanyak 58 orang, Desa Baliara sebanyak 29 orang, Desa Rahantari sebanyak 1 orang, Desa Baliara Kepulauan 8 orang, Desa Baliara Selatan 43 orang.

Menurut staf gizi Dinas Keshatan Kabupaten Bombana Hurfiati,S.Gz.RD,MPh penyebab Stunting yang pertama adalah kekurangan gizi yang disebabkan oleh tidak mampunya menyediakan makanan,pola konsumsi yang salah dan pola asuh yang salah. Dan yang kedua penyakit seperti air minum tidak aman dikomsumsi, sanitasi yang tidak layak, tidak mendapat layanan kesehatan secara memadai.